Memaknai kehidupan dengan bijak, Indahnya kehidupan bukan terletak dari banyaknya harta, tapi pada bagaimana menyikapi kehidupan ini dengan penuh syukur.
Hidup adalah perubahan pola pikir yang positif untuk membawa kita ke kehidupan yang lebih baik, lebih dewasa, bukan sekedar menjadi tua.
Jangan takut jatuh atau salah, setiap kesalahan yang di lakukan adalah bagian dari proses pembentukan kepribadian. Jangan sesali dan mengulanginya, sesali jika tidak berubah.
Di dalam kehidupan ini kita akan bertemu dengan dua macam pribadi :
• Pribadi pertama adalah mereka yang memberi luka dan airmata, dari merekalah kita belajar memaknai arti kasih dalam mengampuni dan melupakan.
• Pribadi kedua adalah mereka yang menyembuhkan luka dan menghapus airmata, karena dari merekalah kita belajar memaknai indahnya kasih dalam Ketulusan.
Namun pada akhirnya kita akan berterima kasih dengan kehadiran mereka di dalam kehidupan kita, karena dari keduanya kita belajar memaknai kehidupan.
- Yang Singkat Itu "WAKTU"
- Yang Menipu Itu "DUNIA"
- Yang Dekat Itu "KEMATIAN"
- Yang Besar Itu "HAWA NAFSU"
- Yang Sulit Itu "IKHLAS"
- Yang Mudah Itu "BERBUAT DOSA"
- Yang Susah Itu "SABAR"
- Yang Sering Lupa Itu "BERSYUKUR"
- Yang Berharga Itu "IMAN"
Hidup tidaklah lama, sudah saatnya kita bersama membuat hidup lebih berharga :
- Saling menghargai,
- Saling membantu,
- Saling memberi,
- Saling mendukung,
Jauhkan niat memaksa seseorang melakukan suatu hal untuk kepentingan pribadi kita, cara kita berperilaku dan berbicara mencerminkan karakter etika kita sendiri.
Percayalah akan ada "AKIBAT" karena ada "SEBAB", hal apa-apa ang telah kita taburkan, maka akan kita tuai.
Semoga bisa bermanfaat.
0 komentar:
Post a Comment